Me Vs Maya

Me Vs Maya
my novel

emak lebay

emak lebay
curhat emak duoNa

Jurnal Sehat Emak

Jurnal Sehat Emak
Diet Sehat Ala Emak

Minggu, 26 Juli 2015

Setelah dua belas tahun

Apa yang kita harapkan setelah lebih dari 10 tahun menikah?

Rumah tangga kita sudah kokoh dan bahagia.  Suami istri saling mengerti dan bahu membahu membesarkan anak-anak.  Idealnya begitu.

Jadi bagaimana kalau idealnya tidak begitu?  Justru di angka 12 tahun pernikahan kami, masing-masing dari kami tersadar bahwa semakin lama masing-masing dari kami merasa asing satu sama lain?  Ketika salah satu pihak mencoba memperbaiki, sedang pihak yang lain sudah lepas tangan, apa yang harus dilakukan oleh sebuah pernikahan?

Salahkah perempuan pada akhirnya bertanya kepada imamnya, "Saya minta ketegasan sikapmu, jadi apa keputusanmu?  Aku sebagai makmunmu, menerima keputusanmu dengan ikhlas, jika itu yang terbaik untuk rumah tangga kita."

Salahkah?

Salahkah ketika seorang perempuan, dengan banyak tuntutan dari imamnya, terutama harus mampu tersenyum meski hatinya luka, mempertanyakan kedudukan dia di hati si suami?

Ketika kemudian laki-laki memilih membuang rasa cintanya yang dulu pernah ada di hatinya kepada perempuan itu, salahkah si perempuan terluka hatinya?

Salahkan jika kemudian harapan dan cinta itu kemudian juga hilang?

Dua belas tahun bersama, setia mendampingi dalam suka dan duka, ketika si suami mengeluh tentang keuangan dan bilang hanya mampu memberi sebagian dari gajinya, si perempuan tak mengeluh.  Dia malah berniat mencari sendiri tambahan, demi menyenangkan hati suaminya, demi membantu suaminya.  tetapi hal itu tidak pernah terlihat di mata suaminya.

Salahkah jika hatinya terluka dan meminta suaminya sedikit lebih memperhatikannya?

Setelah dua belas tahun bersama, istrinya hanya minta dipeluk, dicium, dipuji, apakah itu salah?

Salahkan jika si istri kemudian merasa hatinya gersang dan berlari mencari kegiatan sendiri untuk menyegarkan hatinya?  Toh, dia tidak mendapatkan lagi air kasih sayang dari suaminya?

Salahkah?

Padahal si istri sudah meminta, memohon, dan berusaha membuat suaminya mau melihatnya lagi.

Tetapi kemudian yang didapati dari permohonannya adalah talak.  Salahkah jika perempuan itu menangis dan berbalik membenci laki-laki itu?

Tidak, perempuan tidak boleh membenci ayah dari anak-anaknya

Tidak, perempuan harus tetap tersenyum meski hatinya menangis

Tidak, karena ada kalimat indah yang bisa menguatkan hidupnya

Melihat anak-anak, dia yakin hidupnya akan baik-baik saja tanpa laki-laki itu ada di sisinya lagi

Melihat  banyaknya rencana hidup yang tertunda karena dulu menghormati laki-laki itu sebagai imamnya dulu yang kurang suka dengan rencana-rencana itu, dan kini bisa mulai dilaksanakan, pasti hidup akan semakin mudah untuk dirinya

Melihat banyak teman yang support dia, meski hanya tepukan bahu dan senyum menguatkan, itu membuatnya yakin bahwa dirinya mempunyai arti dalam hidup ini

La Tahzan, tidak perlu bersedih, karena ada Allah yang selalu bersama kita.

Perempuan, jangan bersedih, karena masih ada Allah yang memberi kita kekuatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar