Me Vs Maya

Me Vs Maya
my novel

emak lebay

emak lebay
curhat emak duoNa

Jurnal Sehat Emak

Jurnal Sehat Emak
Diet Sehat Ala Emak

Minggu, 02 Agustus 2015

Awalnya Dia Menyenangkan

Dia manis, langsing, tidak ada yang menyangka kalau dia sudah menikah dan punya 3 anak.  Yah, meski satu anak kandungnya sudah meninggal di saat usia 5 tahun, kemudian mengadopsi satu anak yang kini usianya 3 tahunan dan punya satu anak tiri yang dia sayang dan sudah mejelanag dewasa.

Kami berkenalan ketika dia masih jadi single parent bagi Nazli, anak adopsinya itu.  Visca, anak kandungnya sudah meninggal satu minggu sebelum dia mengadopsi Nazli.  Visca jatuh ketika masuk sekolah, kemudian sakit dan masuk rumah sakit karena pendarahan.  Akhirnya gadis itu meninggal.

Dia datang dan bercerita tentang kesusahannya hari itu.  Dari sana kami saling mengenal.

Single parent, dan harus bersembunyi karena mantan suaminya selalu mencari cara untuk bisa menemukannya dan mengajaknya rujuk.

"Ya jelas aku nggak mau lah," ceritanya.

"Kenapa?"

"Dia selalu melakukan KDRT, aku hamil Visca saja mau ditabraknya," jawabnya dengan wajah kesal.

"What? Serius?" tanyaku tak percaya.

Citra, nama perempuan itu, menganggukkan kepalanya.  "Dia sudah menyusun rencana itu dengan rapi, ternyata.  Dia telpon aku, katanya ada yang penting harus disampaikan, perkara Nazli.  Aku bergegas datang ke kantornya.  Dan tahukah kamu?  Dari arah berlawanan, dia menerjang mobilku dengan motor sportnya," dia melanjutkana ceritanya.

"Gila," cetusku.

Kemudian kami sama-sama terdiam.

Laki-laki apa yang nekad ingin membunuh istri dan calon bayinya sendiri?

"Dia nggak tahu aku hamil, aku juga enggak tahu," kata Citra meluruskan.

"Dia begitu dari awal kenal?"

"Maksud kamu, kasar?" aku mengangguk menjawab pertanyaan Citra.

Perempuan yang usianya hampir sama denganku itu kemudian menghela napas.  "Awalnya enggak seperti ittu.  Tadinya dia menyenangkan," Citra terbata-bata mengulang ceritanya.

"Dia mapan, tampan, rapi dan wangi, siapa yang akan menolak lamarannya?" tanyanya tanpa menunggu jawaban.

Dan dia memperlakukan Citra bak putri dari negeri dongeng dengan senyumnya yang charming.  Enam bulan pertama pernikahan mereka, itu benar-benar bulan madu.

"Setelah itu?" tanyaku.

"Dia berubah."

Aries, laki-laki itu, mulai sering pulang terlambat, kadang tidak pulang, mulai menjauh dan dingin saat sedang intim dengannya.  Semua alat komunikasi miliknya dikunci sehingga Citra tidak lagi bisa membukanya.

"Dan setahun setelah menikah, setelah berhubungan intim, dia pasti mengungkit-ungkit keinginan untuk menikah lagi," cerita Citra.

Yang ingin dinikahi Aries adalah sekretarisnya sendiri.

"Itu kenapa aku enggak pernah mau cerita, drama banget, pasti banyak orang yang tidak percaya," lanjutnya.

Khas sekretaris yang ada di sinetron, sekretaris Aries sexy, cantik dan supel.  Sebenarnya Citra pun memiliki ketiganya.  Tetapi mengapa Aries tidak melihatnya dan bahkan sibuk dengan sekretarisnya?  Citra tidak pernah tahu.  yang dia tahu, suaminya mulai ingin menduakannya.

"Aku menolak keras, marah, dan kemudian minta cerai.  Disinilah drama dimulai," lanjut Citra.

Jam pergi Citra dibatasi, dia pun mulai diantar jemput saat bekerja.  Aksesnya ke teman dan keluarganya dibatasi.

"Aku enggak betah, dan berniat lari darinya. Diam-diam aku mengemasi barang-barangku dan menyimpannya di bagasi mobil, begitu ada kesempatan, aku berniat kabur," katanya dengan pandangan menerawang, mencoba mengingat-ingat apa yang terladi bertahun-tahun yang lalu, saat masih menikah dengan Aries.

"Saat itu sudah hamil Visca?"

"Ya, tetapi aku tidak menyadarinya, baru sadar saat aku dibawa ke rumah sakit setelah ditabrak oleh Aries," jawabnya.

"Ohh," aku ternganga dan merasakan perih membayangkan kejadian itu.

"Siapa yang bawa kamu ke rumah sakit?"

"Aries."

"Apa? Kog bisa? dia nggak kabur setelah menabrak kamu?"

Aku geleng-geleng kepala.  Wow, ini yang disebut psychopat?  Masih sempat mengantarkan korbannya ke rumah sakit?

"Dia mengantarkan aku ke rumah sakit, wajahnya sedih banget, lalu bilang ke petugas di rumah sakit kalau aku jatuh karena sedang belajar naik motor," ceritanya seraya tersenyum.

"Gila," desisku.

"Itu kenapa aku melarikan diri dari dia, dibantu paman temanku yang pengacara, aku ajukan gugatan cerai.  Aku mau menyelamatkan hidupku dengan Visca," lanjutnya.

"Dia masih cari-cari kamu?" tanyaku penasaran.

"Sekarang sudah tidak lagi, setelah Visca meninggal.  Awalnya dia selalu mencari dan mngajak rujuk, ya aku enggak mau," jawabnya.

"Nasib sekretaris itu?" kutanya lagi topik yang lain.

"Mereka akhirnya menikah, meski kemudian bercerai juga," katanya.

"Lho, kenapa?"

"Nasibnya sama denganku, bahkan dia lebih parah KDRTnya, berhubungan pun harus berdarah dulu," kata temanku ini.

"Ya Allah," gumamku prihatin.

"Itu kenapa say, menurut orang-orang terdekatnya, lebih baik aku tidak muncul sama sekali di hidupnya, demi keselamatanku juga," pungkasnya.

Aku diam, lagi-lagi mendapati mereka, para perempuan itu, lebih dasyat berjuangnya saat masih menikah kemudian bercerai.  Temanku yang satu ini bahkan harus mengalami penganiayaan berat saat sedang hamil.

Meski sekarang dia sudah menikah lagi dan bahagia dengan suaminya yang baru, tetap saja luka itu tidak akan sepenuhnya sembuh.  Selamanya temanku ini tetap takut untuk bertemu Aries.

La Tahzan temanku, menikah lagi dan bahagia adalah bukti bahwa Allah tidak pernah meninggalkanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar